Jumat, 07 Maret 2014

Pengukuran Jarak Optis dengan Sistem Stadia



      A.    Judul
Pengukuran Jarak Optis dengan Sistem Stadia

      B.     Tujuan
Untuk mengetahui jarak antara dua titik menggunakan alat bantu berupa teropong pada teodolit dan rambu ukur

      C.     Waktu dan tempat praktek
a.       Hari, tanggal         : Kamis, 08 November 2012
b.      Pukul                     : 13.00 – 16.00 WIB
c.       Tempat                  : Halaman depan gedung Geodesi Geomatika UGM

      D.    Alat yang digunakan 
·         Topcon TL 20 Series               1 buah
·         Statif                                       1 buah
·         Rambu ukur                            1 buah
·         Pita ukur                                  1 buah
·         Paku payung                           7 buah

      E.     Langkah kerja
1.      Menentukan 6 buah titik, misal titik A,B,C,D,E,dan F. Kemudian menandainya dengan paku payung

       
2.      Mendirikan ststif tepat di atas titik A, kemudian melakukan centering dengan bantuan unting-unting
3.      Mengatur ketinggian statif kira-kira setinggi dada pengamat dilanjutkan mengatur kedataran kepala statif dan meletakkan topcon di atas kepala statif
4.      Mengatur centering optis menggunakan sekrup penyetel ABC dan mengatur nivo kotak menggunakan pengaturan ketiga kaki statif, setelah semua terpenuhi maka topcon telah dapat digunakan untuk mengukur
5.      Mengukur jarak AB,AC,AD,AE,dan AF menggunakan pita ukur
6.      Mencatat hasil pengukuran dengan pita ukur sebagai jarak sebenarnya
7.      Salah seorang memegang rambu ukur di titik B
8.      Mengukur jarak AB menggunakan topcon dengan membidik rambu ukur yang ada tepat di titik B
9.      Membaca benang-benang stadia pada rambu ukur dan mencatat hasil bacaan sebagai ba,bt,bb
10.  Membaca bacaan sudut pada piringan vertikal dan mencatatnya sebagai sudut zenith
11.  Melakukan langkah 7 sampai dengan langkah 10 pada titik C,D,E,dan F 
12. Membuat laporan dan menarik kesimpulan

       F.    Hasil pengukuran
                                   
      G.    Kesimpulan
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan dan hasil pengukuran yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa mengukur jarak tidak hanya dapat dilakukan dengan pita ukur namun juga dapat dilakukan dengan teropong dan rambu ukur yaitu pengukuran jarak optis. Ketelitian jarak optis yang diperoleh bergantung pada pembacaan benang-benang stadia teropong oleh mata pengamat.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar