A. Tujuan
Untuk mengetahui sudut dengan pengukuran secara repetisi
B. Tempat
& Tanggal
Tempat : halaman belakang
fakultas Geodesi & Geomatika
Tanggal : Kamis, 18 Oktober 2012
C. Peralatan
yang digunakan
1. Teodolit
fannel Kassel ( jenis besar, 1 buah )
2. Statip
( 1 buah )
3. Unting-unting
beserta benangnya ( 3 buah )
4. Tripod
/ kaki tiga ( 2 buah )
5. Patok
/ paku paying ( 3 buah )
D. Langkah
kerja
Menentukan 3 buah titik kemudian berikan tanda pada titik B.
1. Dirikan
satif di titik B, atur sentering dengan bantuan unting-unting sehingga lurus
tepat di atas titik B. buat kepala statip sedater mungkin dan setinggi dada
praktikan. Setelah sentering pasang teodolit di atas kepala statip, atur
sentering sehingga sumbu I vertical.
2. Bidik
titik A. dengan skrup klem dan penggerak halus limbus, bacaan pada titik A
dapat di atur agar menjadi nol atau anggka yang lain. Bacaan ini = p
3. Matikan
klem limbus dan buka klem horizontal. Bidik teropong pada titik C. setelah
tepat, matikan klem horizontal. Baca q, dan di peroleh sudut β.
4. Bawa
pembacaan q ke pembidikan A dengan cara membuka klem limbus. Setelah tepat,
matikan klem limbus.
5. Buka
klem horizontal, bidikan teropong pada titik C. dengan cara ini, akan di
dapatkan sudut β lagi. Lakukan kegiatan ini 3 kali sehingga di dapat sudut 3
sudut β.
F. Analisa
data
Data dibawah ini diperoleh dari hasil
pengamatan kami di beberapa kelompok dikarenakan kalompok kami tidak
mendapatkan pinjaman alat.
1. β
kasar = 234˚00’00” - 187˚12’00” = 46˚48’00”
m = 234˚00’00” + 3 x 46˚48’00” =
1,04 dibulatkan menjadi 1
360˚
jadi β, = 280˚48’00” - 187˚12’00” + (1
x 360˚) = 151˚12’00”
3
2. β
kasar = 138˚23’00” - 69˚11’40” = 69˚11’20”
m = 138˚23’00” + 3 x 69˚11’20”
= 0.96
360˚
Jadi β, = 207˚35’10” - 69˚11’40” + (0
x 360˚) = 46˚7’50”
3
3. β
kasar = 330˚00’00” - 180˚00’00” = 150˚00’00”
m = 180˚00’00” + 3 x 150˚00’00” =
1.75
360˚
Jadi β, = 45˚00’00’’ - 180˚00’00” +
(1 x 360˚) = 75˚00’00”
3
4. β
kasar = 124˚58’40” - 62˚29’20” = 62˚29’20”
m = 124˚29’20” + 3 x 62˚29’20” = 0,86
360˚
Jadi β, = 187˚28’00” - 62˚29’20” + (0 x 360˚)
= 41˚39’33,33”
3
5. β
kasar = 103˚52’00” - 51˚56’00” = 51˚56’00”
m = 103˚52’00” + 3 x 51˚56’00” = 0,72
360˚
Jadi β, = 155˚48’00” - 51˚56’00” + (0 x 360˚)
= 34˚37’20”
3
G. Kesimpulan
Dari praktikum
yang telah kita lakukan, kita dapat mengetahui sudut dalam horizontal dengan
metode pengukuran repetisi. Adapun keuntungan dari penerapan metode pengukuran
repetisi ini yaitu kita dapat menghilangkan kesalahan akibat pembagian bacaan
yang tidak rata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar